Mengenal Lebih Dekat Ippho Santosa: Dari Penulis Bestseller ke Motivator Internasional dan Pebisnis Propolis

 


Kalau kamu akrab dengan dunia pengembangan diri dan motivasi Islami, nama Ippho Santosa pasti sudah tidak asing lagi di telingamu. Sosok yang dikenal sebagai penulis buku bestseller ini bukan hanya piawai merangkai kata-kata inspiratif, tapi juga seorang motivator internasional dan pebisnis sukses, terutama dalam bisnis berbasis kesehatan seperti produk propolis.

Namun siapa sangka, perjalanan hidup Ippho tak selalu mulus. Di balik pencapaiannya yang menginspirasi, ada banyak cerita jatuh bangun, pencarian makna, hingga keberanian mengambil risiko besar. Nah, artikel ini akan mengajak kamu mengenal lebih dalam sosok Ippho Santosa—bukan hanya dari sisi karier, tapi juga filosofi hidup dan bisnisnya.


Awal Perjalanan: Bukan dari Latar Belakang Mewah

Ippho Santosa lahir di Pekanbaru, Riau, dan menghabiskan masa kecilnya di lingkungan sederhana. Meski berasal dari keluarga yang tidak bergelimang harta, Ippho kecil dikenal tekun belajar dan punya rasa ingin tahu tinggi.

Pendidikan formalnya membawanya ke ranah bisnis dan pemasaran. Ia sempat belajar di Malaysia dan berkarier di perusahaan asing sebelum akhirnya memutuskan banting setir menjadi motivator dan penulis.

Yang menarik, Ippho tidak datang dari latar belakang keagamaan yang sangat kuat sejak awal. Perjalanan spiritualnya tumbuh seiring waktu, dan justru menjadi fondasi penting bagi seluruh narasi dan nilai yang ia bawa dalam buku-bukunya.


Buku "7 Keajaiban Rezeki" dan Popularitas yang Melejit

Nama Ippho Santosa mulai mencuat setelah bukunya yang berjudul "7 Keajaiban Rezeki" meledak di pasaran. Buku ini menggabungkan konsep motivasi dengan pendekatan spiritual, khususnya dari perspektif Islam. Uniknya, Ippho menyampaikan pesan-pesan tersebut dengan bahasa ringan, praktis, dan mudah dipahami.

Konsep seperti “otak kanan”, “sedekah dahsyat”, dan “berbakti kepada orang tua” menjadi ciri khas dalam bukunya. Ia mengajak pembaca untuk tidak hanya mengejar rezeki secara rasional, tapi juga melalui pendekatan emosional dan spiritual.

Buku ini kemudian menjadi bestseller nasional, bahkan dicetak ulang berkali-kali dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Berkat kesuksesan ini, Ippho pun mulai banyak diundang mengisi seminar, training, dan workshop—tak hanya di Indonesia, tapi juga di Malaysia, Brunei, Singapura, dan negara-negara lain.


Gaya Bicara yang Santai tapi Menyentuh

Salah satu keunikan Ippho sebagai motivator adalah gaya bicaranya yang santai, jenaka, tapi tetap menyentuh hati. Ia tidak tampil seperti dosen atau ustaz yang terlalu serius, tapi juga tidak kehilangan kedalaman saat membahas tema spiritual.

Ippho seringkali membagikan kisah-kisah nyata dari pengalaman hidupnya maupun orang lain, dan membumbuinya dengan logika sederhana yang relatable.

Contohnya, ia sering menyampaikan bahwa rezeki bukan hanya soal gaji, tapi juga soal ketenangan batin, kesehatan, dan keluarga harmonis. Pesannya sederhana: “Rezeki bukan hanya tentang angka di rekening, tapi juga rasa syukur yang tumbuh di hati.”


Sayap Bisnis: Dari Edukasi ke Kesehatan

Selain dikenal sebagai penulis dan motivator, Ippho juga adalah seorang pengusaha aktif. Ia sempat membangun beberapa lembaga pendidikan, termasuk TK dan SD dengan kurikulum otak kanan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ia lebih banyak dikenal melalui bisnis produk kesehatan berbasis propolis.

Produk propolis dikenal sebagai suplemen alami dari lebah yang memiliki manfaat untuk daya tahan tubuh, antioksidan, hingga anti-inflamasi. Melalui jaringan distribusi dan edukasi kesehatan, Ippho berhasil memperluas jangkauan bisnisnya ke berbagai daerah di Indonesia.

Yang menarik, ia tetap membungkus bisnisnya dengan nilai-nilai spiritual. Ia menekankan pentingnya berdagang dengan kejujuran, menjaga amanah pelanggan, dan menjadikan bisnis sebagai sarana ibadah.

Ia pernah berkata, “Berbisnis bukan cuma cari untung. Tapi juga cari berkah. Karena rezeki itu bukan hanya datang dari kerja keras, tapi juga dari cara kita menjaga etika.”


Aktivitas Sosial dan Dakwah Digital

Di tengah kesibukannya sebagai motivator dan pebisnis, Ippho juga aktif di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan positif dan Islami. Melalui Instagram, Telegram, dan kanal YouTube, ia rutin membagikan motivasi harian, tips bisnis, hingga reminder keagamaan.

Ia juga terlibat dalam berbagai aktivitas sosial seperti penggalangan dana pendidikan, pembangunan masjid, dan bantuan bencana.

Hal ini menunjukkan bahwa bagi Ippho, kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tapi juga tentang kontribusi nyata untuk masyarakat.


Kritik dan Kontroversi: Bagian dari Perjalanan

Seperti tokoh publik lainnya, perjalanan Ippho juga tidak lepas dari kritik. Ada yang menganggap gaya penyampaiannya terlalu simplistik atau terlalu menekankan pada sedekah sebagai solusi universal. Namun Ippho merespons hal ini dengan bijak.

“Setiap orang punya jalan dan pendekatan masing-masing. Saya hanya berbagi apa yang saya alami dan yakini. Kalau bisa membantu orang lain, alhamdulillah. Kalau tidak cocok, enggak apa-apa,” ujarnya dalam salah satu sesi Q&A online.


Penutup: Sosok yang Menggabungkan Ilmu, Iman, dan Bisnis

Ippho Santosa adalah contoh nyata bahwa kesuksesan tidak harus satu jalur. Ia berhasil menggabungkan peran sebagai penulis, pembicara, pengusaha, dan pegiat dakwah. Nilai-nilai yang ia bawa konsisten: kerja keras, keikhlasan, sedekah, dan keberanian mengambil keputusan besar dalam hidup.

Bagi siapa saja yang sedang mencari inspirasi hidup, membangun bisnis, atau sekadar butuh semangat baru, kisah hidup dan karya Ippho bisa jadi titik awal yang menyegarkan.

Seperti salah satu kutipan terkenalnya:
“Jika ingin rezekimu mengejar kamu, jangan hanya pakai logika. Libatkan juga doa, akhlak, dan tindakan.”

Komentar