Kebiasaan Makan Upil Bisa Berbahaya, Ini Penjelasan Medisnya!
Mungkin kamu pernah mendengar atau bahkan menyaksikan seseorang—terutama anak-anak—yang secara tak sadar memiliki kebiasaan memakan upil. Kedengarannya jorok dan menjijikkan, bukan? Tapi ternyata, kebiasaan ini lebih umum daripada yang kita kira. Bahkan, ada sebagian orang dewasa yang tanpa sadar masih melakukannya.
Namun, tahukah kamu bahwa makan upil bukan sekadar kebiasaan buruk yang memalukan, tetapi juga menyimpan dampak kesehatan yang bisa membahayakan? Yuk, kita bahas lebih lanjut secara ilmiah, logis, dan tentu saja dengan bahasa yang mudah dimengerti!
Apa Itu Upil?
Sebelum membahas bahayanya, kita perlu tahu dulu apa sebenarnya upil itu. Dalam dunia medis, upil dikenal sebagai mukus hidung yang mengering. Mukus ini sebenarnya memiliki peran penting dalam tubuh:
-
Menyaring partikel debu, polusi, dan mikroorganisme dari udara yang kita hirup.
-
Menjaga kelembapan saluran pernapasan.
-
Melindungi jaringan dalam hidung dari iritasi.
Namun, mukus yang terpapar udara luar terlalu lama akan mengering dan menjadi upil, yang biasanya berwarna hijau, kuning, atau coklat, tergantung tingkat kekeringannya dan apa saja yang berhasil ditangkapnya.
Kenapa Ada Orang yang Makan Upil?
Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa ada orang yang memakan upilnya sendiri? Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor:
-
Kebiasaan masa kecil yang terbawa hingga dewasa.
Banyak anak kecil yang secara refleks melakukan hal ini karena belum memahami etika atau kebersihan. -
Kondisi psikologis tertentu.
Dalam dunia psikologi, kebiasaan ini bisa termasuk dalam gangguan perilaku yang disebut rhinotillexomania (kecanduan mengorek hidung) dan mucophagy (makan mukus). -
Minimnya edukasi tentang kebersihan diri.
Orang yang terbiasa melakukan ini mungkin belum pernah mendapat informasi tentang bahayanya. -
Rasa ingin tahu atau dorongan impulsif.
Beberapa orang melakukannya karena penasaran atau saat sedang stres dan tak sadar.
Bahaya Makan Upil bagi Kesehatan
Meskipun kelihatannya sepele, makan upil bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh. Berikut beberapa risiko medis yang bisa terjadi:
1. Penyebaran Bakteri ke Dalam Tubuh
Hidung adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bakteri dan virus. Salah satunya adalah Staphylococcus aureus, bakteri yang umum ditemukan di rongga hidung. Bila masuk ke dalam tubuh, bakteri ini bisa menyebabkan infeksi serius.
Kondisi jadi lebih buruk jika kamu mengorek hidung lalu langsung memasukkan jari ke mulut. Dalam satu gerakan, kamu membawa kuman dari luar tubuh ke saluran pencernaan.
2. Risiko Infeksi Saluran Cerna
Upil bisa mengandung patogen dari udara luar yang tertangkap oleh mukus. Ketika dimakan, patogen itu bisa masuk ke sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan, mulai dari sakit perut, diare, hingga infeksi saluran pencernaan lainnya.
3. Meningkatkan Risiko Infeksi Hidung dan Luka Dalam
Kebiasaan mengorek hidung berlebihan bisa menyebabkan luka pada dinding dalam hidung. Bila luka tersebut terus disentuh tangan yang tidak steril, infeksi bisa menyebar lebih luas, bahkan menyebabkan mimisan berulang.
Dalam kasus ekstrem, infeksi bisa menyebar ke sinus, mata, bahkan otak (meskipun sangat jarang terjadi).
4. Munculnya Gangguan Kebiasaan (Habit Disorder)
Jika dibiarkan, kebiasaan makan upil bisa menjadi semacam gangguan perilaku berulang. Ini bisa berdampak pada kepercayaan diri, terutama bila kebiasaan ini terbawa hingga dewasa dan dilakukan di tempat umum.
Penelitian Terkait: Mitos vs Fakta
Ada beberapa klaim yang menyebut bahwa memakan upil justru bermanfaat karena bisa "melatih" sistem kekebalan tubuh. Namun hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah kuat yang membenarkan klaim tersebut.
Sebagian besar dokter dan ahli imunologi menyatakan bahwa meskipun mukus memang mengandung partikel asing yang telah disaring tubuh, cara terbaik untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan:
-
Makan makanan sehat,
-
Menjaga kebersihan tangan dan mulut,
-
Tidur cukup, dan
-
Berolahraga secara teratur.
Jadi, klaim “upil bikin imun kuat” adalah mitos yang sebaiknya tidak dijadikan pembenaran untuk kebiasaan buruk ini.
Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Ini?
Jika kamu atau orang terdekatmu memiliki kebiasaan ini dan ingin menghentikannya, berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
✅ 1. Sadari kebiasaan tersebut
Langkah pertama adalah menyadari bahwa ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga bisa berdampak medis.
✅ 2. Jaga kebersihan tangan dan hidung
Gunakan tisu untuk membersihkan hidung dan biasakan cuci tangan setelahnya.
✅ 3. Potong kuku secara rutin
Kuku panjang bisa menyimpan kotoran dan bakteri yang memperparah risiko infeksi.
✅ 4. Cari aktivitas pengalihan
Jika dilakukan karena stres atau bosan, alihkan perhatian dengan kegiatan lain, seperti menulis, bermain musik, atau olahraga ringan.
✅ 5. Konsultasi ke psikolog
Jika kebiasaan ini sudah mengganggu kehidupan sosial atau dilakukan secara kompulsif, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional.
Penutup: Jangan Sepelekan, Mulai dari Hal Kecil
Kebiasaan memakan upil memang terdengar sepele dan memalukan, tapi jangan anggap remeh dampaknya. Tubuh kita dirancang untuk mengeluarkan zat-zat kotor seperti mukus — bukan untuk memakannya kembali. Apalagi jika hal itu dilakukan secara rutin dan tidak higienis.
Ingat, menjaga kesehatan bukan hanya soal makan makanan bergizi atau olahraga, tapi juga soal menghentikan kebiasaan kecil yang bisa membahayakan tubuh. Jadi, jika kamu masih punya kebiasaan ini — atau mengenal seseorang yang melakukannya — sekaranglah saatnya untuk mulai berubah.